Kucica kampung atau burung kacer, menjadi salah satu keluarga burung kicau yang banyak digemari pecinta kicau. Jika sebelumnya burung jenis ini dikelompokkan dalam keluarga turdidae, maka saat ini kacer sudah dianggap sebagai kelompok burung muscicapidae.
Ciri khas burung ini adalah berbadan sedang dengan kicauan merdu mendayu. Selain itu, kacer juga mampu menirukan suara burung lain dan mampu berkicau dalam durasi yang cukup lama.
Burung Kacer – Idola Kicau Lovers Dunia!
Burung kacer bernama latin copsychus saularis dengan warna bulu kombinasi hitam dan putih. Burung ini memiliki ekor yang panjang dengan kicauan khas yang mampu membius para pecinta burung kicau sehingga akan tertarik.
Habitat burung satu ini banyak ditemukan di hutan belantara di kawasan Asia Tenggara dan Asia selatan.
Menariknya lagi, burung ini kerap mengangkat ekornya saat merasa terancam, mencari makan, dan saat bertengger di ranting pohon. Burung ini juga kerap terlihat turun ke tanah untuk mencari makan seperti cacing, jangkrik, belalang, atau bahkan telur semut.
Meskipun burung ini termasuk salah satu yang sudah langka di alam liar. Namun kamu masih bisa menemukannya dengan mudah pada para peternak yang membudidayakan burung ini.
Artinya tidak sulit bagi pemain kicau yang berminat memelihara kacer dan menjadikannya sebagai juara lomba.
Pada habitatnya, kacer atau kucica kampung ini banyak ditemukan pada dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter di atas laut.
Di pulau Jawa, burung ini kerap dipanggil dengan sebutan burung srintil. Berbeda lagi jika di wilayah Kalimantan, burung ini dijuluki dengan nama tinjaw.
Pada musim kawin berlangsung, kacer kerap terlihat terbang dan mencari makan secara berpasangan jantan dan betina.
Perbedaan Signifikan Burung Kacer Jantan Dan Betina
Banyak pemula yang masih belum mengetahui secara jelas perbedaan burung kacer jantan dan betina.
Perlu kamu tahu, untuk burung fighter tentu saja pilihan yang tepat adalah kacer jantan. Karena selain mampu menirukan suara burung lain, jenis jantan juga mampu berkicau setiap saat tanpa henti dan mengeluarkan volume suara yang nyaring.
Untuk membedakan antara kacer jantan dan betina, juga bisa dilihat dari karakteristik fisik burung itu sendiri.
Ciri kacer kelamin jantan:
1. Burung kacer jantan memiliki bulu berwarna hitam pekat leher, sayap, punggung, sampai ekor.
2. Dada sampai pangkal ekor bagian bawah berwarna putih terang.
3. Suara kacer jantan lebih keras dan nyaring dengan banyak variasi.
4. Tubuh kacer jantan lebih besar, tegak, panjang, dan ramping.
5. Tulang pinggul bawah (Supit Udang) jantan lebih keras dan rapat.
Ciri kacer betina:
1. Memiliki bulu warna kelabu bagian leher, punggung, dan ekor.
2. Dada putih agak kusam dan diselingi warna coklat kusam pada bagian bawah sayap.
3. Vokal kacer betina agak lemah, dan sedikit variasi, bahkan ada yang bisu atau tidak berkicau.
4. Betina memiliki tubuh lebih kecil, ramping, dan pendek tidak tegak.
5. Supit udang atau tulang pinggul bawah renggang dan agak lemas.
Nah, dari beberapa perbedaan fisik antara jantan dan betina, maka kamu sudah bisa membedakan sendiri saat ingin membelinya. Dengan demikian, kamu akan sulit untuk ditipu oleh penjual yang nakal. Tetapi harus tetap teliti, karena suara kicau burung menjadi penentu utamanya.
Karena banyak pedagang nakal yang sengaja mewarnai bulu kacer betina sehingga terlihat seperti kelamin jantan. Sebaiknya kamu perhatikan lebih dalam dan pastikan antara jantan dan betinanya.
Klasifikasi Ilmiah & Keistimewaan Burung Kacer
Tidak ada salahnya sebagai pecinta kacer, kamu lebih memahami klasifikasi ilmiahnya. Ini akan menambah pengetahuan kamu sebagai kicau lovers.
Burung kacer sendiri masuk ke kerajaan animalia dan filum chordata kelas aves, pada jenis unggas kicau.
Ordo dari kacer sendiri adalah passeriformes dalam famili muscicapidae dan genus copsychus, dari spesies yang bernama copsychus saularis.
Selain itu, burung ini juga memiliki beberapa keistimewaan yang jarang ditemukan pada jenis burung kicau lainnya.
Beberapa keistimewaan yang dimaksud, adalah:
• Beradaptasi dengan cepat
Burung kacer memiliki salah satu kelebihan yakni mampu beradaptasi dengan cepat pada lingkungan manapun, dan bisa dirawat sebagai burung rumahan atau lomba.
• Daya tahan luar biasa
Menariknya lagi, burung satu ini memiliki daya tahan tubuh yang hebat dan bisa menyesuaikan diri pada berbagai cuaca.
• Kicau menarik
Kacer dikenal dengan kicauan yang khas dan menarik, sehingga banyak digemari oleh para pecinta kicau nusantara.
• Bulu indah
Kacer memiliki kombinasi warna utama yang menarik pada tubuhnya yakni hitam dan putih. Kemudian, burung ini tergolong salah satu yang berwarna indah dan enak dipandang mata.
• Jenis beragam
Burung jenis kacer juga memiliki berbagai jenis yang berkemampuan kicau sama. Beberapa jenisnya seperti kacer Jawa atau copsychus sechellarum, blorok, poci atau copsychus saularis, Kalimantan, dan Madagaskar Afrika.
Metode Perawatan Burung Kacer Anakan Trotolan
Setelah kita mengulas mengenai jenis burung kacer, kelamin jantan dan betina, dan keistimewaannya.
Ada baiknya, kamu juga mengetahui bagaimana cara perawatan burung satu ini saat berusia anakan atau trotolan. Dimana umur burung anakan sejak 1 sampai 4 bulan membutuhkan asupan makanan yang cukup.
Jika salah, maka bisa jadi burung rawatan kamu menjadi rusak atau tidak memiliki mental sama sekali waktu bertanding. Apalagi jika burung sudah jinak tangan, maka saat bertanding sering mengalami nangkur dan tidak mau berkicau.
Cara merawatnya, adalah:
• Berikan pakan kadar protein tinggi tiap hari (Cacing, Jangkrik, Belalang, Dan Kroto).
• Atur pemberian makanan berprotein secara bergantian dan rutin.
• Berikan juga asupan gizi yang bisa didapatkan dari voer secara rutin.
• Memberikan makanan pada kacer menggunakan alat dan jangan langsung dari tangan.
• Saat memberikan makan dari serangga, upayakan kepala dan kaki serangganya sudah dibersihkan.
• Gantung kandang burung ditempat yang aman, dan nyaman atau tidak terlalu terbuka.
• Berikan minum pada burung agar tidak mengalami dehidrasi.
• Mandikan burung anakan menggunakan alat semprot seperti mengembun.
• Jemur burung setelah mandi jangan terlalu lama, cukup mengeringkan bulunya.
• Saat burung istirahat, kerodong kandang agar tidak terkena angin yang terlalu kencang.
• Pemasteran suara burung lain pada waktu pagi dan sore.
Jika perawatan kamu tepat, maka burung anakan akan cepat menjadi besar dan memiliki prospek untuk juara. Ini merupakan langkah yang bagus bagi pemain pemula untuk melakukan perawatan secara intensif.
Seperti yang kamu tahu, bahwa saat lomba burung kacer rawatan memiliki kesempatan untuk menang. Syarat utamanya adalah suara nyaring, mental bagus, dan variasi kicauan yang banyak. Semakin banyak variasi kicau dari burung kacer, maka akan memiliki kesempatan untuk juara lomba.
Saat kacer yang kamu miliki menjadi juara bahkan hingga berkali-kali. Maka secara otomatis akan menaikkan harga jualnya. Bahkan, saat kamu berternak burung ini, trah kamu akan lebih dilirik oleh para pecinta kicau lainnya.
Itulah mengapa kamu harus memahami bagaimana metode perawatan burung kacer untuk lomba atau bahkan untuk rumahan. Dengan pengalaman dan wawasan yang cukup, maka burung peliharaan kamu akan cepat gacor dan tidak kalah mental saat bertanding melawan burung lainnya. Sampai jumpa di artikel berikutnya!.
baca juga artiel terkait seputar burung kacer :