Leucopsar rothschildi, atau burung jalak bali masih menjadi primadona di kalangan pecinta kicau nusantara. Jalak jenis ini memang menjadi burung endemik di pulau Bali, dan termasuk hewan dilindungi.
Ukuran tubuh jalak bali sedang dan hanya mencapai 25 cm. Dimana burung ini juga dikenal dengan sebutan lain yakni curik ketimbang jalak.
Bahkan pada tahun 1991, jalak bali dinobatkan sebagai ikon fauna di pulau Bali, Indonesia hingga saat ini.
Apa Keistimewaan Burung Jalak Bali?
Soal pecinta kicau, sebenarnya bukan hal baru untuk diperbincangkan khususnya di nusantara Indonesia. Justru ini merupakan hal klasik yang memang sejak dulu sudah ada. Bahkan tidak jarang beberapa jenis spesies unggas kicau ini diperlombakan dalam kontes.
Sebenarnya ini meliputi kegemaran atau hobi seseorang yang bisa disesuaikan dengan keinginan sendiri. Dalam hal ini, kamu bebas memilih untuk menyalurkan kesenangan atau hobi sepanjang tidak merusak atau merugikan orang lain.
Seperti yang kamu tahu, dalam hal memelihara hewan ada berbagai jenis menurut kesenangan masing-masing. Mungkin ada yang gemar memelihara hewan berkaki empat, suka memelihara hewan jenis unggas, dan lain sebagainya.
Nah, bicara soal memelihara unggas, tentu saja tak luput dari hewan seperti ayam, burung, dan spesies lainnya. Namun, hal ini juga mesti mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah mengenai jenis unggas yang memang dilindungi.
Karena meskipun hanya seekor burung, namun tingkat perlindungannya juga akan bergantung pada jumlah dan perkembangbiakannya.
Karena memang ada jenis burung atau unggas lain yang masuk dan dilindungi oleh pemerintah. Tentu saja tujuan-nya, agar hewan tersebut masih bisa berkembang biak di alam bebas dan tidak punah.
Artinya, sebagai warga negara yang bijak, kita juga harus menyikapi hal ini dan tidak melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Termasuk jika kamu memiliki hobi memelihara berbagai jenis burung kicau.
Memang ada beberapa jenis burung kicau yang mempunyai kelebihan. Seperti mengeluarkan kicau dengan volume nyaring dan merdu. Kebiasaan yang unik sehingga tergolong burung cerdas, dan berbagai hal lain menurut penilaian masing-masing.
Nah, dari sekian banyak jenis burung kicau yang tersebar di Indonesia, kemudian burung jalak bali menjadi salah satu idola kicau lovers.
Dimana burung satu ini dikategorikan kedalam suku sturnidae dan memiliki nama ilmiah leucopsar rothschildi. Dengan tubuh yang berukuran sedang dan merupakan salah satu hewan endemik di negara Indonesia.
Burung ini sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1910 dan masih ada hingga saat ini. Kamu akan dengan mudah melihat jenis jalak satu ini saat berkunjung ke tempat tertentu atau khususnya di pulau Bali Indonesia.
Ciri-Ciri Morfologis Burung Jalak Bali
Jika kamu memang belum mengenal jenis burung jalak bali, maka dengan membaca artikel ini akan menambah pengetahuan. Dimana kamu bisa melihat beberapa ciri morfologis yang ada pada fisiknya secara menyeluruh.
Burung ini memiliki warna putih yang menyelimuti hampir pada semua bagian tubuhnya. Hanya pada ujung ekor dan sayapnya saja yang tersirat bulu berwarna hitam sekitar 25 mm.
Selain itu, ada beberapa ciri morfologis lainnya, seperti:
1. Pelupuk matanya berwarna biru tua.
2. Paruh runcing dan panjang sekitar 2 sampai 3 cm.
3. Ujung paruhnya berwarna kuning kecoklatan.
4. Rahang jalak bali berwarna abu-abu kehitaman.
5. Jenis yang jantan mempunyai jambul di kepala berwarna putih bersih.
6. Panjang ujung paruh sampai ekor 25 cm.
7. Panjang kepala 5 cm, dan leher 2 cm.
8. Panjang sayap 13 cm, dan ekor 6 cm.
9. panjang kaki tidak termasuk paha 4 cm.
10. Berat 107,75 gram.
11. Jumlah bulu sayap 11 sampai 12 helai.
12. Jumlah bulu ekor 17 sampai 18 helai.
Spesifikasi diatas adalah ciri morfologis jalak bali secara menyeluruh. Namun, untuk jenis jantan dan betina memang ada perbedaan yang juga bisa kamu ketahui secara mudah.
• Jantan kepalanya lebih besar, dan berbentuk panjang. Sedangkan betina lebih kecil dan bulat.
• Jambul pada jenis jantan lebih panjang, sedangkan betina lebih pendek.
• Jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar, sedangkan betina lebih ramping.
Sementara untuk kicauan dari burung ini adalah campuran siul dengan jeda nada beberapa saat lalu melengking. Jalak bali sendiri masuk dalam jenis yang suka berkicau dengan keras dan pandai menirukan kicau burung lain yang ada disekitarnya.
Kapan Masa Burung Jalak Bali Bereproduksi
Burung jalak bali, merupakan salah satu unggas monogami yang memang setia pada pasangannya. Dimana burung ini memasuki umur proses perkawinan sejak 7 sampai 9 bulan. Jalak bali sekali kawin mampu menghasilkan telur berjumlah 3 butir.
Dimana telur yang dihasilkan oleh jalak bali ini nantinya akan dierami oleh indukan-nya sampai 16 hari. Perkawinan burung ini saat di penangkaran, akan terjadi sepanjang tahun dan jalak bali setelah menetas akan bertelur kembali setelah 5 minggu.
Perlu juga kamu ketahui, bahwa jalak bali memiliki tempat atau habitat penyebarannya di jenis hutan rawa, mangrove, dan sabana.
Karena jalak bali merupakan hewan yang dilindungi, khususnya di Indonesia, maka penyebarannya hanya ada di (TNBB) atau Taman Nasional Bali Barat.
Namun, pada alam bebas, jalak bali juga dapat dijumpai pada beberapa daerah seperti Batu Gondang, Prapat Agung, Tegal Bunder, Lampu Merah, Batulicin, dan Teluk Brumbun.
Fakta Menarik Tentang Burung Jalak Bali
Selain mengenal apa saja ciri morfologis dan penyebaran habitat burung jalak bali. Kamu juga perlu tahu apa saja keunikan dan fakta menarik terkait burung kicau satu ini.
Beberapa fakta menariknya, seperti:
• Di habitatnya jalak bali suka terbang secara rombongan.
• Musim kawin berlangsung antara September sampai Desember.
• Terbang secara berpasangan dan mencari makan.
• Gemar membuat sarang di lubang pohon sampai 2 sampai 7 m dari tanah.
• Setelah matahari terbit mulai terbang secara berkelompok mencari makan dan minum.
• Radius pergerakan dari 3 sampai 10 km tergantung lingkungan.
• Merupakan burung yang suka kebersihan.
• Suka bermain air untuk mandi.
• Mengeringkan tubuh dengan menggigit bulu satu persatu.
Nah, dari beberapa fakta di atas, kemudian menjadikan burung satu ini idola para pecinta kicau dan berminat memeliharanya. Namun, ada hal yang kemudian menjadi ancaman burung kicau satu ini, yakni predator alam liar dan perburuan.
Kemudian, terkadang faktor alam juga menjadi penyebab burung satu ini menjadi berkurang jumlah populasinya.
Untuk itu, sangat disarankan kepada semua pecinta kicau agar tidak memburu dan menghambat perkembang biakan dari burung satu ini. Karena selain membuat populasinya berkurang, perburuan juga melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah negara Indonesia.
Burung Jalak Bali Menurut Klasifikasi Ilmiahnya
Tentu saja burung jalak bali memiliki klasifikasi ilmiah dan nama latin. Jalak bali sendiri masuk dalam kerajaan animalia.
Selain itu, jalak bali berasal dari filum chordata dan kelas aves. Burung ini juga memiliki ordo passeriformes dari keluarga sturnidae dan genus leucopsar. Jalak bali juga memiliki nama latin leucopsar rothschildi.
Admin yakin kamu sudah sangat paham tentang burung jalak bali setelah menyimak semua penjelasan diatas. Kamu juga bisa mengikuti website kami untuk mengetahui berbagai jenis burung kicau lainnya. Tentu saja dengan ulasan lengkap dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.