Banyak mitosnya! Burung cendrawasih sampai saat ini masih menjadi salah satu unggas yang sangat dilindungi. Dimana cendrawasih masuk kedalam keluarga paradisaeidae dengan ordo passeriformes. Burung ini banyak dijumpai pada pulau Papua Timur, Selat Torres, Papua Nugini, dan Australia Timur.
Hal menarik dari cendrawasih adalah, jenis jantannya yang mempunyai banyak bulu indah. Ada juga bulu tumbuh dari paruh, kepala dan sayapnya.
Kweiya Indah Primadona – Burung Cendrawasih Ciri Khas Papua
Burung cendrawasih memiliki pesona berbeda dari jenis burung kicau lainnya. Hal ini tentu saja dapat dilihat dari bulunya yang indah dan beragam warna. Cendrawasih memiliki berat yang mencapai 50 gram sampai 430 gram. Dengan panjang 15 cm hingga 110 cm.
Di Indonesia, burung ini menjadi salah satu ikon daerah Papua yang memang erat kaitannya dengan manusia. Karena masyarakat Papua memang kerap menggunakan bulu burung ini sebagai pelengkap atau atribut pakaian adat.
Menurut beberapa sumber, bulu cendrawasih juga sempat menjadi bahan dasar dari jenis topi wanita Eropa.
Hal ini yang kemudian menjadi alasan mengapa populasi burung satu ini menjadi semakin langka. Karena memang pada waktu lama cendrawasih banyak diburu dan diperjualbelikan secara ilegal.
Dapat dikatakan, bahwa populasi dari cenderawasih ini terancam punah. Selain itu, penebangan pohon secara besar-besaran di hutan tempat habitatnya juga merupakan penyebab lain terancamnya perkembangbiakan cendrawasih.
Burung Cendrawasih Punya Mitos Di Papua
Menurut mitos yang beredar di masyarakat Papua Indonesia. Bahwa burung cendrawasih ini merupakan jelmaan dari manusia.
Dimana burung ini adalah jelmaan anak bernama Kweiya yang bermusuhan dengan saudara tirinya. Pada awalnya, Kweiya ini adalah seorang anak yang lahir secara ajaib di tengah hutan oleh seorang perempuan. Kemudian perempuan tersebut menikah dengan laki-laki yang juga sudah memiliki anak 2 orang.
Lalu Kweiya ini selalu dimusuhi oleh saudara tirinya hingga ingin berubah menjadi burung. Pada suatu saat keinginan tersebut dikabulkan dan Kweiya berubah menjadi burung. Lalu saudara tirinya dikutuk menjadi burung yang buruk rupa.
Seiring waktu berlalu, Kweiya diselamatkan oleh kedua saudara tirinya yang mengubah ketiganya menjadi burung indah.
Namun, hingga saat ini belum ada yang bisa mengklaim mitos tersebut secara ilmiah. Pastinya, cendrawasih ini merupakan salah satu jenis kicau yang memiliki habitat di Indonesia, khususnya di pulau Papua.
Jenis Burung Cendrawasih Populer Di Papua Indonesia
Menurut pengelompokannya, burung cendrawasih yang hidup di Papua memiliki 7 sub spesies berbeda. Kamu bisa membedakan masing-masing dengan menyimak penjelasan berikut!
1. Kuning kecil
Kuning kecil atau lesser bird of paradise, merupakan jenis cendrawasih yang memiliki panjang sekitar 32 cm. Dijuluki kecil-kecil cabe rawit karena bisa berdansa dan memiliki warna otentik kuning bercampur coklat. Paruh burung ini berwarna abu-abu kebiruan, iris mata kuning, dan ekornya ada antena hitam.
2. Kerah
Cendrawasih kerah mempunyai postur tubuh kecil dengan panjang hanya 26 cm saja. Untuk kelamin jantannya memiliki mahkota hitam dan hijau warna-warni. Burung ini memiliki sifat poligami dan selalu menari lincah untuk menarik perhatian lawan jenis.
3. Cendrawasih raja
Cicinnurus regius memiliki warna berbeda betina dan jantan. Betina berwarna coklat dengan pola garis-garis. Sedangkan jantan warna merah tua dan putih.
4. Manukodia kilap
Merupakan cendrawasih yang ditemukan di CA. Waigeo Barat. Warna bulu hitam gelap mengkilap, serta lincah. Hanya dapat teridentifikasi ketika bersuara khas.
5. Merah
Cendrawasih merah memiliki tanda bulu berwarna merah dan paruh kuning. Bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan dua buah tali hitam di ekornya.
6. Botak
Cendrawasih botak atau cicinnurus respublica spesies yang terancam punah. Memiliki ukuran badan 21 centimeter dari ekor hingga paruh. Mempunyai tampilan menarik dan ditutupi bulu merah hitam dengan tengkuk kuning.
7. Panji
Cendrawasih panji jantan memiliki bulu hitam dengan warna kuning di bagian dada, ketiak dan perut. Betina punya warna bulu keabuan dan ekor penutupnya warna kuning.
Kamu bisa membedakan sendiri jenis cendrawasih yang mungkin ditemukan pada suatu tempat. Kemudian kamu bisa dengan mudah mengetahui sub spesiesnya dari bulu yang ada pada tubuhnya secara menyeluruh.
Fakta Menarik Tentang Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih berjuluk permata hidup karena warna bulunya sangat mempesona. Kemudian ada beberapa fakta menarik terkait dengan burung satu ini.
• Tempat khusus
Perlu kamu tahu, meskipun burung ini punya habitat di Papua, namun kamu hanya bisa melihatnya pada 5 tempat saja. Yakni di Poom, Sawendui di Kepulauan Yapen, lalu Rhepang Muaif, Amai di Jayapura dan Berawai,
• Banyak jenis
Cendrawasih yang hidup dan punya habitat di Indonesia juga terdiri dari beberapa subspesies. Dimana burung satu ini ada banyak jenisnya seperti cendrawasih panji, cendrawasih kuning kecil, dan cendrawasih raja. Lalu ada juga cendrawasih raggiana, astrapia ekor pita, cendrawasih kerah, cenderawasih mati kawat, cendrawasih gagak, cendrawasih botak, cenderawasih goldi, dan juga cendrawasih merah,
• Berbeda-beda
Dikatakan berbeda, karena jenis bulu, bobot, dan panjang burung ini dari masing-masing sub spesiesnya tidak sama. Karena beratnya bisa mencapai 50 sampai 430 gram dan panjang dari 15 hingga 110 centimeter.
• Indonesia & Australia
Tidak hanya di Indonesia saja, burung cendrawasih juga bisa kamu jumpai di Australia. Cendrawasih kerap berdiam di atas pohon rindang saat berada di alam bebas atau hutan tempat habitatnya.
• Dilindungi
Cendrawasih merupakan hewan dilindungi dan endemik yang hanya terdapat di Papua. Perlindungannya diatur dalam UU Nmr 5 thn 1990 & PP Nmr 7 thn 1999.
• Simbol ritual Papua dan keagungan
Cendrawasih merupakan simbol dan keagungan tokoh adat Papua. Bulunya dijadikan mahkota dan tidak sembarang orang bisa memakainya. Hanya orang tertentu yang bisa memakainya dengan tingkatan yang tinggi seperti pejabat.
baca juga artikel lainnya seputar : Burung Bubut
Perbedaan Burung Cenderawasih Jantan & Betina
Sebagian kicau lovers mungkin masih belum paham bagaimana cara membedakan burung cendrawasih yang jantan dan betina.
Sebagai referensinya, kamu bisa menyimak penjelasan admin secara lengkap dibawah ini!
Cenderawasih jantan:
• Bulu lebih panjang dari betina.
• Bulu gabungan putih, orange, ungu, kuning, coklat, hitam, biru, dan merah.
• Ukuran raja besar panjang hingga 15 cm dan berat 50 gr.
• Bahkan yang terbesar memiliki ukuran 110 cm dan berat 430 gr.
• Bulu indah untuk menarik perhatian betina.
• Cenderawasih jantan bisa menari, melompat, hingga bernyanyi.
• Jantan selalu aktif saat kawin dan menggoda betina.
• Sering poligami beberapa pasangan.
Cendrawasih betina:
• Mempunyai bulu lebih pendek dari jantan.
• Mengalami kematangan sekitar usia 4 sampai 6 tahun.
• Ukuran betina lebih besar dari jantan.
• Betina sering jual mahal pada jantan.
• Betina cenderung pasif saat kawin.
Demikianlah ulasan seputar Burung Cendrawasih, semoga bisa menambah pengetahuan temen-temen tentang dunia hobi perburungan di indonesia. Salam sukses selalu – by : NusantaraKicau.Com