Burung Cendet

Toet…toet….toet! mungkin itu sedikit gambaran suara burung cendet atau kerap disebut pentet oleh para pecinta kicau. Memiliki warna khas perpaduan hitam dan jingga, membuat burung kicau ini tak kalah populer dibanding yang lainnya.

Jangan coba menyentuhnya jika kamu tidak ingin tergigit oleh paruh hitam yang kuat dan bisa menyebabkan luka.

Lalu apa lagi keistimewaan burung kicau cendet ini? Baca artikelnya sampai selesai!

Apa Istimewanya Toet-Toet Burung Cendet?

Lanius schach, merupakan nama latin dari burung cendet, atau toet, atau pentet. Dimana burung ini merupakan salah satu jenis unggas kicau yang cukup populer.

Menariknya burung ini mampu menirukan suara kicau burung lainnya. Bahkan, kamu juga merawatnya sebagai burung rumahan atau gantangan. Tingkat perawatan yang terbilang mudah, kemudian membuat burung ini banyak dipelihara oleh masyarakat khususnya di Indonesia.

Burung Cendet

Mengulas tentang cendet atau pentet, merupakan hal menarik tersendiri. Karena burung kicau satu ini memang kerap ditemukan dengan mudah pada lahan perkebunan, hutan muda, semak, dan lainnya. Bisa dibilang perkembang biakan burung satu ini terhiutng masih sangat banyak.

Seperti yang kamu tahu, bahwa di Indonesia saja ada banyak sekali jenis burung kicau yang masuk kriteria untuk dipelihara. Bahkan, sebagian burung kicau juga kerap dilombakan atau diikutkan dalam kontes burung.

Karena burung kicau pada umumnya memiliki suara yang bervariasi dan bisa di masterkan dengan suara burung lain. Sehingga saat ikut lomba, burung kicau akan mengeluarkan banyak variasi suara yang merdu dan menarik.

Menariknya lagi, ada burung kicau yang mampu menirukan manusia berbicara. Hal ini tentu saja harus melalui sesi latihan rutin selama burung tersebut dirawat.

Burung yang bisa bicara ini seperti kakatua, jalak kebo, beo, parkit, dan masih banyak lagi.

Jadi wajar saja ketika ada banyak kicau lovers yang berminat memelihara berbagai jenis burung kicau. Hal ini selain menyalurkan hobi, burung kicau juga bisa mendatangkan keuntungan besar bagi pemiliknya. Dimana harga burung kicau yang sudah juara, bisa mencapai jutaan rupiah.

Burung Cendet – The Long Tailed Shrike

Memiliki ekor panjang merupakan salah satu ciri dari burung cendet yang banyak ditemukan di alam liar. Selain itu perpaduan warna jingga dan hitam pada tubuhnya juga bisa menjadi identitas dari burung ini.

Burung yang diketahui memiliki genus lanius ini sangat gemar memakan serangga kecil. Seperti jangkrik, belalang, tonggeret, kumbang, dan berbagai serangga lainnya.

Kamu bisa dengan mudah menemukan burung ini saat berada di alam liar seperti wilayah terbuka, padang rumput, dan terbang dengan ketinggian 1.600 mdpl. Cendet sendiri kerap mengeluarkan kicau toet-toet saat bertengger di ranting atau dahan pohon.

Selain ekornya yang panjang, cendet memiliki ciri-ciri morfologis lainnya, seperti:

1. Tubuh berukuran sekitar 25 cm.
2. Memiliki warna jingga dan hitam.
3. Atau ada yang berwarna kelabu dan hitam.
4. Kolaborasi warna lain seperti putih dan coklat.
5. Punya ekor yang panjang.
6. Pada bagian dahi seperti menggunakan topeng atau blangkon.
7. Paruh kuat berwarna hitam.
8. Bagian ekor berwarna hitam.
9. Pada sayapnya tersirat warna putih.
10. Bagian mahkota dan tengkuknya abu-abu.
11. Punggung, tunggir, dan sisi tubuh berwarna coklat kemerahan.
12. Bagian bawah kepala, dada, dan perut berwarna putih.

Diatas merupakan ciri morfologis dari cendet atau pentet yang sudah berumur dewasa. Jika masih anakan, burung ini memiliki warna yang lebih suram. Kemudian terdapat garis di sisi tubuh dan punggung.

Lalu bagian kepalanya sampai tengkuk berwarna abu-abu, iris mata coklat, patuk atau paruh hitam, dan kaki hitam.

Burung ini kerap hingga dan bertengger di dahan pohon. Saat mencari mangsa cendet akan mendadak menyambar, atau terbang diatas tanah. Pada habitatnya, cendet membuat sarang membentuk cawan, tidak rapi, dengan bahan ranting rumput dan akar yang halus.

Saat memasuki musim kawin sejak bulan Mei, Juli, dan Agustus, cendet mampu bertelur sebanyak 3 butir. Warna cangkang telurnya putih dan terdapat bercak coklat dan abu-abu.

Wilayah penyebaran burung ini di Indonesia meliputi pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Papua, Sumatra, dan Nusa Tenggara. Sementara di Asia burung satu ini tersebar di wilayah Sunda Besar, Malaysia, Iran, Cina, India, Asia tenggara, dan Filipina.

Jenis Burung Cendet Terbaik Untuk Dipelihara

Sedikitnya ada 6 jenis burung cendet atau bahkan lebih, yang bisa kamu jadikan peliharaan dirumah. Kamu bisa merawat burung ini mulai dari anakan sampai sudah mandiri. Atau bahkan merawatnya yang memang sudah berusia dewasa.

• Cendet pilis, jenis yang memiliki ciri warna hitam di kepala. Kelebihan pentet pilis adalah harga yang terjangkau. Dibandingkan jenis lain, cendet pilis tergolong murah.

• Cendet sembur, cocok dipelihara di rumah merupakan favorit para pecinta burung. Memiliki kelebihan suara merdu dan cepat gacor. Juga mempunyai mental bertarung.

• Cendet blangkon, memiliki beberapa keunggulan dan daya tahan tubuh bagus. Memiliki badan yang langsing dan ekor memanjang dan perpaduan warna hitam, coklat, dan putih.

• Cendet kembang, memiliki penampilan memukau juga suara yang merdu. Cendet jenis ini bisa dijual dengan harga mahal dibanding jenis lainnya.

• Cendet macan, populer di Indonesia karena corak yang mirip dengan macan. Biasa ditemukan di hutan dan persawahan. Memiliki warna putih dada dan abu-abu pada kepala.

• Cendet punggung merah, berukuran cukup besar, karena mampu tumbuh hingga 17 cm. panjang tubuhnya bisa sampai 27 cm. memiliki warna cantik coklat muda dan kepala abu kebiruan.

• Cendet topeng, jenis burung yang banyak di benua Eropa dan Indonesia. Memiliki warna tubuh kecoklatan dan di atas dengan ujung ekor seperti membulat.

Tentu saja kamu bisa memilih dan menentukan sendiri ingin memelihara jenis burung cendet mana yang paling cocok.

Cara Tepat Merawat Burung Cendet Cepat Gacor

Saat ingin memelihara burung cendet dirumah, tentu saja kamu harus memahami metode perawatannya. Hal ini sangat diperlukan agar cendet peliharaan kamu tetap sehat dan tidak mudah sakit. Jika dilakukan secara tepat, maka cendet akan cepat gacor dan stamina yang fit.

Coba simak metode perawatannya berikut!

• Asupan makan cukup

Meskipun mudah, namun kamu harus tetap memperhatikan cara merawat burung ini dengan baik. Kamu harus memberikan asupan pakan yang cukup seperti voer di dalam kandangnya.

Jangan lupa menaruh air minum dalam kandang agar burung kamu tidak dehidrasi. Sehingga bisa cepat gacor, sehat secara fisik dan mental.

• Kebersihan

Kebersihan menjadi hal utama saat kamu merawat dan memelihara jenis burung kicau apa saja. Dengan kandang yang bersih, maka burung kamu akan bebas penyakit yang berasal dari kuman.

• Mandi & jemur

Selama melakukan perawatan, maka kamu juga harus rajin memandikan dan menjemur burung cendet. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas tubuh burung agar tetap gacor.

• Pemasteran

Pemasteran dilakukan dengan waktu yang terjadwal agar suara burung kamu lebih bervariasi. Dengan demikian, kamu tidak akan ragu untuk mengikuti lomba atau kontes burung.

Selain itu, kamu juga harus menggantung sangkar pada tempat yang tinggi agar bebas dari predator. Jangan lupa makanan tambahan seperti jangkrik dan kroto sebagai asupan gizi. Dengan demikian, burung cendet milik kamu akan tetap sehat, bersih, dan pastinya gacor sesuai harapan.

Related Posts
Burung Tengkek Buto
Burung Tengkek Buto

Hiii serem, katanya burung tengkek buto peliharaan genderuwo! Menurut sebagian masyarakat yang masih mempercayai mitos pada burung ini. Bagaimana dengan Read more

Burung Cucak Rawa
Burung Cucak Rawa

Masih ingat lirik manuk’e manuk’e cucak rowo, yang dibawakan oleh almarhum Didi Kempot? Ini menjadi penanda bahwa burung cucak rawa Read more